Bisnis sewa lapangan olahraga—seperti futsal, badminton, basket, hingga voli—semakin menjanjikan seiring meningkatnya gaya hidup aktif masyarakat dan minat terhadap kegiatan olahraga. Namun, seperti halnya bisnis properti atau hospitality, usaha ini memerlukan perencanaan matang, modal yang terukur, dan eksekusi yang profesional.
Daftar Isi

Banyak pengusaha pemula bertanya: Bagaimana cara terbaik memulai bisnis sewa lapangan dari nol? Artikel ini akan membahas tahap demi tahap yang harus Anda perhatikan—mulai dari riset pasar, perizinan, pembangunan, hingga strategi operasional—agar bisnis Anda tidak hanya berjalan, tetapi juga berkembang secara berkelanjutan.
Mengapa Bisnis Sewa Lapangan Menarik untuk Ditekuni?
Sebelum membahas langkah teknis, penting untuk memahami mengapa bisnis ini memiliki prospek jangka panjang:
- Pasar yang luas: Digemari oleh komunitas, sekolah, instansi, hingga penyelenggara event
- Durasi sewa pendek namun berulang: Pendapatan harian yang stabil
- Bisa dikembangkan: Menambah fasilitas kafe, gym, atau toko olahraga
- Potensi pasif income: Jika sistem operasional sudah otomatis
Namun, seperti bisnis lain, keberhasilan sangat tergantung pada perencanaan dan eksekusi yang tepat sejak awal.
Cara Terbaik Memulai Bisnis Sewa Lapangan: Panduan Lengka
1. Lakukan Riset Pasar dan Studi Kelayakan
Langkah awal yang sangat penting namun sering dilewatkan. Anda harus mengetahui:
- Jenis lapangan apa yang paling dibutuhkan di lokasi Anda?
- Apakah masyarakat sekitar lebih menyukai futsal, badminton, atau basket?
- Siapa kompetitor terdekat dan bagaimana tarif mereka?
- Berapa potensi pengunjung harian dan mingguan?
Studi kelayakan akan membantu Anda mengambil keputusan berdasarkan data, bukan asumsi.
2. Tentukan Lokasi yang Strategis
Pemilihan lokasi sangat menentukan keberhasilan. Pilih lokasi yang:
- Mudah diakses kendaraan
- Dekat pemukiman padat, kampus, atau sekolah
- Memiliki ruang parkir memadai
- Aman dan bebas banjir
Lokasi yang baik bisa mengurangi kebutuhan promosi besar-besaran di awal operasional.
3. Siapkan Legalitas dan Perizinan
Agar bisnis Anda sah secara hukum dan tidak terkendala operasional, urus:
- Izin bangunan (IMB/PBG)
- NIB dan Izin Usaha Mikro/Kecil (jika sesuai skala)
- Surat lingkungan atau rekomendasi RT/RW
- Izin dari dinas olahraga setempat (jika diperlukan)
4. Tentukan Jenis Lapangan dan Materialnya
Pilih jenis lapangan sesuai dengan demand pasar:
Jenis Lapangan | Material Umum | Kisaran Biaya |
---|---|---|
Futsal Indoor | Rumput sintetis/Vinyl | Medium |
Badminton | Vinyl sport floor | Medium |
Basket/Voli | Cat epoxy/semen halus | Low |
Konsultasikan dengan vendor berpengalaman agar pemilihan material sesuai dengan standar keamanan dan kenyamanan.
5. Bangun dengan Vendor Profesional
Jangan kompromi soal kualitas pembangunan. Vendor berpengalaman akan:
- Memberikan estimasi biaya realistis
- Menyediakan tim teknis ahli
- Menggaransi hasil akhir
- Menyelesaikan proyek tepat waktu
Pilih vendor dengan portofolio jelas dan testimoni klien sebelumnya.
6. Buat Sistem Manajemen & Reservasi
Operasional akan lebih efisien jika Anda sejak awal telah menyiapkan:
- Sistem reservasi manual/digital
- SOP kebersihan, keamanan, dan pemakaian fasilitas
- Personel penjaga lapangan yang terlatih
- Sistem pembayaran cashless (QRIS, transfer, e-wallet)
Sistem yang rapi akan membuat pelanggan lebih nyaman dan loyal.
7. Rancang Strategi Promosi Awal
Gunakan strategi digital marketing agar dikenal cepat:
- Daftarkan lapangan Anda di Google Maps & Google Business
- Buat akun Instagram, TikTok, dan Facebook untuk promosi
- Kerja sama dengan komunitas olahraga lokal
- Adakan promo soft opening
Pelanggan pertama bisa jadi promotor gratis jika mereka puas.
E.E.A.T: Pilar Penting dalam Memulai Bisnis Lapangan
✅ Experience:
Pebisnis sukses biasanya memulai dengan benchmark ke lapangan lain, berbicara dengan pemilik yang sudah jalan, dan menghindari kesalahan yang sama.
✅ Expertise:
Penting bekerja sama dengan konsultan lapangan olahraga atau vendor profesional yang memahami konstruksi, perizinan, dan material.
✅ Authoritativeness:
Gunakan vendor dan material yang memiliki sertifikasi standar olahraga, karena ini akan menaikkan nilai jual dan kepercayaan calon penyewa.
✅ Trust:
Bangun kepercayaan dari awal melalui transparansi harga sewa, kualitas fasilitas, serta sistem booking yang jelas dan adil.
Kesimpulan
Memulai bisnis sewa lapangan bukan sekadar membangun tempat bermain, tetapi menciptakan fasilitas olahraga yang berfungsi, nyaman, dan layak secara komersial. Dengan perencanaan matang dan eksekusi profesional, Anda bisa menciptakan sumber penghasilan jangka panjang yang stabil dan berkembang.